Selasa, 11 Mei 2010

PENGERTIAN, UNSUR DAN FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
Editor : Drs. IHSAN


I. PENDAHULUAN
Pendidikan dalam konstek keagamaan merupakan instrument untuk meningkatkan kualitas beragama seseorang, karena dengan pendidikan yang baik dimungkinkan seseorang dapat memahami agamanya dengan baik, sehngga perilaku keagamaan mereka menjadi berkualitas atau sesuai dengan ilmunya. Nabi Muhammad memberikan justifikasi bahwa jika seseorang menginginkan kehidupan di dunia, maka ia harus memiliki ilmu, teknik untuk meraih keuntungan dunia itu dan jika seseorang mengingingkan kehidupan akhirat, maka ia harus meraihnya dengan bekal ilmu dan barangsiapa menghendaki keduanya, maka harus dengan ilmu pula.
Pendidikan adalah salah satu gerbang seseorang memperoleh ilmu karena dengan pendidikan seseorang terbiasa melakukan kegiatan olah akal dan dari kegiatan olah akal tersebut dimungkinkan akan muncul ilmu. Pendidikan dalam konsteks tersebut tidak hanya diperoleh dari lembaga pendidikan formal yang menjanjikan bagi peserta didik memperoleh ilmu dan formalitas keilmuan yang disandangnya, melainkan juga pendidikan non formal yang diperoleh dengan jalan melakukan refleksi pemikiran terhadap peristiwa dan kejadian yang ada – diproses sedemikian rupa sehingga menjadi ilmu pengetahuan.



II. PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN UNSUR-UNSUR DASARNYA
A. Pengertian Pendidikan
Dalam pemikiran pendidikan terdapat beberapa istilah yang selalu berkait yaitu pendidikan, pengajaran dan pembelajaran. Penjelasan yang terkairt dengan pendidikan menjadi focus pengembangan kajian, sedangkan pengertian pengajaran dan pembelajaran akan dijelaskan secara ringkas untuk menjadi bahan perbandingan saja.
Pengajaran - guru yang mengajar dengan cara menyampaikan pelajaran semata-mata. Guru biasanya berdiri di depan kelas, mengahadapi siswa dan menjelaskan materi pelajaran. Siswa duduk dengan rapi, mendengarkan dan mencatat uraian guru, dihafalkan agar kelak dapat menjawab pertanyaan dengan baik jika diadakan ulangan. Sistem pengajaran tersebut bersifat pasif (tidak ada dinamika pemikiran) dan verbalistic (disampaikan dengan lisan). Secara sederhana situasi pengajaran demikian digambarkan dengan "DUDUK, DENGAR, CATAT DAN HAPALKAN".
Pembelajaran – guru yang mengajar dengan menciptakan situasi dan kondisi belajar yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengalaman belajar sesuai dengan tujuan artinya ia tidak hanya mengetahui meteri pelajaran tetapi ia juga mampu memahami, menerapkan suatu konsep atau memiliki ketrampilan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Guru dalam kelompok pembelajaran bertindak sebagai fasilitator, pemberi motivasi dan rangsangan, pembimbing dan konsultan terhadap kesulitan yang dihadapi siswa serta mengarahkan proses pada tujuan yang telah ditetapkan. Siswa menjadi lebih aktif dengan melakukan diskusi, latihan, eksperimen atau proses discoveri keilmuan.
Pembelajaran bebas – guru berperan sebagai pembimbing siswa dalam pem-belajaran. Siswa memilih materi pembelajaran apa yang akan dipelajari sesuai dengan
minat dan pilihannya serta bagaimana cara mempelajarinya .
Secara umum bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat .
Beberapa pakar pendidikan memberikan pengertian yang berbeda-beda sesuai dengan tinjauan yang mereka kembangkan dan dengan demikian maka terjadi variasi dan polarisasi pengembangan pemikiran pendidikan. Berikut ini akan dijelaskan pengertian pendidikan baik secara terminologis maupun etimologis sebagai berikut :
1. Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, Pendidikan berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata "me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran .
2. Menurut bahasa Yunani : pendidikan berasal dari kata "Pedagogi" yaitu kata "paid" artinya "anak" sedangkan "agogos" yang artinya membimbing "sehingga " pedagogi" dapat di artikan sebagai "ilmu dan seni mengajar anak".
3. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara .
4. Wikipedia, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat .
5. Dalam pengertian yang sempit pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan ( McLeod, 1989 ).
6. Pendidikan ialah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal ( Mudyahardjo, 2001:6 )
7. Dalam pengertian yang agak luas pendidikan diartikan sebagai sebuah proses dngan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan ( Muhibinsyah, 2003:10)
8. Pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (sekolah/madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam mengua-sai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya ( Dictionary of Psychology,1972)
9. Menurut John Dewey pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual, maupun daya emosional atau perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya.
Dalam perspektif lainnya, pengertian pendidikan diartikan sebagai sebuah proses – perjalanan untuk memperoleh atau mengembangkan sesuatu, sehingga pengertian peendidikan menjadi sangat tergantung kepada proses apa yang ingin dikembangkan. Pendidikan sebagai proses dapat kita cermati dari pemikiran yang dikembangkan oleh Umar Tirtarahardja dan S.L. La Sulo dalam buku "Pengantar Pendidikan" (2005) sebagai berikut :
1. Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya – Pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.
2. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi - Pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.
3. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara – Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
4. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja – Pendidikan diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
5. Definisi Pendidikan Menurut GBHN – GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasiaonal yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

B. Unsur-Unsur Pendidikan
Secara umum unsure-unsur dasar pendidikan terdiri atas 7 unsur yaitu :
1. Subyek yang dibimbing (peserta didik)
2. Orang yang membimbing (pendidik)
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
6. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
7. Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)

Penjelasan:
1. Peserta Didik – Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah :
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
b. Individu yang sedang berkembang.
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
2. Orang yang membimbing (pendidik) – Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif) – Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan) – Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dazn merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan) – Materi pendidikan memuat gambaran tentang apa yang harus diberikan oleh pembimbing kepada peserta didik – bahan ajar yang harus dipelajari dan dikembangkan oleh peserta didik. Materi Pendidikan dibuat dan ditentukan oleh pelaksana dan penyelenggara pendidikan dengan mengacu kepada ketetapan pemerintah tentang standar proses, standar isi dan standar kelulusan.
6. Cara yang digunakan dalam bimbingan (Alat dan Metode) – Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.
7. Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung (lingkungan pendidikan) – Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

C. Tujuan, fungsi, ruang lingkup dan proses Pendidikan
1. Tujuan pendidikan - memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dazn merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
2. Fungsi pendidikan adalah menghilangkan segala sumber penderitaan rakyat dari kebodohan dan ketertinggalan. Sedangkan menurut UUSPN No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Ruang lingkup pendidikan meliputi semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya, dan ketrampilannya kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah. Artinya pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya ( Poerbakawatja dan Harahap, 1981)
4. Proses pendidikan - merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro. Adapun tujuan utama pemgelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.

D. Keterkaitan Pengajaran dan Pendidikan
Pada dasarnya ”mengajar” adalah membantu ( mencoba membantu ) seseorang untuk mempelajari sesuatu dan apa yang dibutuhkan dalam belajar itu tidak ada kontribusinya terhadap pendidikan orang yang belajar. Artinya mengajar pada hakekatnya suatu proses, yakni proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga menumbuhkan dan mendorong siswa belajar.Hal ini akan dapat terwujud jika dilakukan melalui proses pengajaran dengan strategi pelaksanaan melalui :
1. Bimbingan yaitu pemberian bantuan,arahan,motivasi,nasihat dan penyuluhan agar siswa mampu mengatasi,memecahkan dan menanggulangi masalahnya sendiri.
2. Pengajaran yaitu bentuk kegiatan dimana terjalin hubungan interaksi dalam proses belajar dan mengajar antara tenaga kependidikan dengan peserta didik.
3. Pelatihan yaitu sama dengan pengajaran khususnya untuk mengembangkan keterampilan tertentu.

Menurut Langford (1978) yang penting hubungan yang relevan bukanlah antara pengajaran dengan pendidikan tetapi antara pengajaran sebagai suatu profesi dengan pendidikan.


III. FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
Dalam aktivitas ada enam faktor pendidikan yang dapat membentuk pola interaksi atau saling mempengaruhi. Adapun keenam faktor pendidikan tersebut, meliputi :
A. Faktor tujuan - Adalah usaha pencapaian oleh peserta didik tentang hasil praktek pendidikan baik dilingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat secara luas.
B. Faktor pendidikan - Dalam hal ini kita dapat membedakan pendidikan itu menjadi 2 kategori, yaitu
1. Pendidik menurut kodrati, yaitu orang tua dan
2. Pendidik menurut jabatan yaitu guru. Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang tua wajib pertama sekali memberikan didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih sayang, perhatian dan sebagainya.

Sedangkan pendidikan menurut jabatan, yaitu guru. Guru adalah sebagai pendidik yang menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara. Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas kepercayaan yang mampu memberikan pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula dari pribadi guru dapat memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari sikap dan sifat orang tua pada umumnya.

C. Faktor peserta didik - Adalah orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik sebagai manusia yang belum dewasa merasa tergantung kepada pendidikannya, peserta didik merasa bahwa ia memiliki kekurangan-kekurangan tertentu, ia menyadari bahwa kemampuan masih sangat terbatas dibandingkan denga kemampuan pendidiknya.
D. faktor isi / materi pendidikan yang termasuk dalam arti / materi pendidikan ialah segala sesuatu oleh penddidk yang akan langsung disampaikan kepada peserta didik.
E. Faktor metode pendidikan – Agar interaksi dapat berlangsung baik dan tercapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode adalah cara menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.
F. Faktor lingkungan - Adalah yamg meliputi kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia.



IV. PENUTUP
Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas bahwa pendidikan yang kita selenggarakan tidak berdiri sendiri atau bahkan dikatakan berkembang dan mundurnya suatu bangsa, bermoral dan tidaknya seorang peserta tergantung kepada lingkungan sekolah. Dalam perspektif pendidikan terdapat tiga tempat terjadinya proses pendidikan yaitu pendidikan dilembaga pendidikan, pendidikan lembaga keluarga dan pendidikan oleh masyarakat.
Dengan paradigma yang sedemikian mendasar, maka bolehlah disimpulkan bahwa keberhasilan pendidikan sangat ditentukan unsure-unsur pendidikan itu sendiri yaitu Subyek yang dibimbing (peserta didik), Orang yang membimbing (pendidik), Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif), Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan), Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan), Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode), dan Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan).
Amatlah berlebihan jika harapan keberhasilan hanya ditumpahkan kepada tida komponen pendidikan yaitu peserta didik, pendidik dan lingkungan pendidikan – semuanya memainkan peranan penting dalam proses keberhasilan pendidikan.

0 Comments:

Post a Comment



Template by:
Free Blog Templates