Kamis, 09 April 2009

PENDEKATAN SISTEM DALAM
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Editor : Drs. IHSAN


I. PENDAHULUAN
Dalam ajaran Islam, manusia dilahirkan dalam keadaan suci – lalu kedua orang tua mereka yang melakukan usaha-usaha untuk menjadikan anak tersebut menjadi Yahudi, Nasrani dan Majusi (Al Hadits) – Kansep manusia bersih dan suci mengilhami para filosof mengkontruksi pemikiran tentang pola Tabularasa ala John Locke yang kemudian mengilhami paradigma empirisme bahwa peserta didik pada asalnya adalah sekelompok manusia yang tidak memiliki ide atau gagasan, sehingga guru berfungsi mentransfer pengetahuan kepada peserta didik.
Paradigma peserta didik tidak memiliki pengetahuan menjadi factor utama mengapa guru selaly menempatkan diri sebagai pusat ilmu pengetahuan dan mengabaikan kemampuan proses eksplorasi yang dimiliki oleh siswa. Kesalahpahaman terhadap potensi siswa menyebabkan proses pembelajaran tidak maksimal bahkan cenderung menghasilkan peserta didik yang apatis dan kebingungan dalam artian seharusnya ia memperoleh lebih dari hanya sekadar menerima pengetahuan – tetapi ia menerima metode pemahaman, pengembangan dan pengelolaan ilmu pengetahuan atau bahkan metode eksplorasi keilmuan yang mandiri sebagaimana yang dikembangkan oleh penganut metode inquiri.
Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut, maka kita membutuhkan pendekatan-pendekatan yang realible terhadap obyek pembelajaran, karena dengan pendekatan yang tepat, kita akan mampu menyusun rencana pembelajaran yang tepat.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENGENGAH ATAS (SMA) ATAU MADRASAH

Editor : Drs. IHSAN


I. PENDAHULUAN
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa investasi terbesar yang dapat dilakukan oleh manusia adalah membangun generasi dengan kualitas akademik yang baik, komitmen terhadap kebenaran dan memiliki daya juang serta kehormatan diri. Dalam aspek theologis – menelantarkan generasi muda dalam kebodohan adalah pengingkaran terhadap fungsi keimanan kita kepada Allah. Generasi yang penuh dengan talenta kebaikan, amar ma'ruf dan kepedulian kepada orang tua adalah investasi yang berbuah pahala sepanjang jaman – akan mengalir terus pahalanya walupun kita sudah meninggal.
Nabi Muhammad mengingatkan kepada umat Islam bahwa ketika manusia meninggalkan dunia, maka semua amal usahanya selesai kecuali tiga hal yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh. Pendidikan yang baik sesungguhnya menyiapkan dua aspek yang sangat mendasar bagi kelangsungan amal sholeh kita yaitu ilmu yang terus memberikan pencerahan pada manusia dan terbinanya anak yang sholeh yang kemudian mendoakan kedua orang tuanya.
Generasi yang berkualitas merupakan misi utama pengembangan ajaran agama Islam, disamping misi theologis dan sosio kultural lainnya serta muamalah. Oleh karena itu Allah dalam Al Qur'an Surat An Nisa' memberikan penjelasan bagaimana pentingnya pembinaan bagi generasi setelah kita agar mereka berkualitas dan tidak mengkhawatirkan bagi masa depannya.

PERENCANAAN PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA DI SMA/MADRASAH

Editor : Drs. Ihsan


I. PERENCANAAN PROGRAM PEMBELAJARAN
A. Silabus dan Program Tahunan
Silabus disebut juga Pola Dasar Kegiatan Belajar Mengajar (PDKBM) atau Garis-Garis Isi Program Pembelajaran (GBIPP) merupakan garis besar, ringkasan, ikhtisar atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran. Silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dari SK – KD yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi pelajaran yang harus dan perlu dipelajari oleh siswa.
Komponen silabus yang disusun harus merujuk pada standar isi sebagai kerangka dasarnya – selanjutnya silabus harus membahas tentang :
1. Identitas silabus yang menjelaskan tentang keberadaan silabus
2. Kompetensi yang harus dicapai oleh siswa sebagaimana tercantum dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar.
3. Materi pembelajaran yang perlu dibahas dan dicapai oleh siswa untuk mencapai suatu standar kompetensi dan kompetensi dasar.
4. Kegiatan pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru sehingga siswa mampu berinteraksi dengan sumber-sumber belajar
5. Indikator yang harus dirumuskan untuk mengetahui ketercapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
6. Evaluasi – cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasakan indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai
7. Alokasi waktu yang diperlukan untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan
8. Sumber belajar yang dapat diberdayakan untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar[1].

PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Editor : Drs. Ihsan


I. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebenarnya menjalankan dan mewujudkan rencana yang telah dibuat oleh Allah sebelum manusia itu lahir kedunia. Dalam kajian theollogis, Perencanaan dan ketetapan rencana menjadi salah satu sifat Allah yaitu "Berkuasa – Qaadirun) – aplikasi berkuasanya Allah dirumuskan dalam konsep keimanan "percaya pada Qadla' dan Qadlar".
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia juga membuat perencanaan tersendiri dalam kehidupan – ia merencanakan proses pembelajaran, bekerja, menikah dan menyiapkan hal-hal yang pelik untuk kehidupan dimasa tua atau bahkan masa setelah ajal menjemput mereka. Yang kemudian menarik untuk disimak adalah apakah rencana manusia sama dengan rencana yang dibuat oleh Allah ! dan jika terdapat rencana yang berbeda antara manusia dengan Allah – lantas siapa yang berlaku !
Allah memerintahkan manusia untuk merencanakan hidunya, mengatur dan mencari sumber daya yang dapat mengembangkan potensi kemanusiaannya, namun Allah selalu menjelaskan apa yang baik menurut manusia belum tentu baik menurut Allah; dan apa yang baik menurut Allah pasti baik bagi manusia – karena Allah Maha Kuasa dan Mengetahui apa yang didalam ciptaanya. Dalam Al Qur'an surat Ali Imran ayat 54 dan Al Anfal ayat 30 Allah menjelaskan tentang rencana-rencana orang-orang kafir;

Rabu, 01 April 2009

SITUASI SOSIAL KEAGAMAAN DAN
PROSES PEMBAHARUAN ISLAM DI INDIA

OLEH : DRS. IHSAN


India, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, merupakan salah satu dari sekian banyak kebanggaan yang dimiliki oleh umat Islam, terutama dengan hasil karya budaya yang adi luhung dan luar biasa. India pada saat Islam mulai kemunduran, merupakan salah satu dari tiga kerajaan Islam baru yang dimiliki oleh umat Islam, pasca kemakmuran Bagdad dan Barcelona Spanyol. India bersama dengan kerajaan Turki Utsmani, kerajaan safawiyah, berkembang menjadi ke-rajaan Islam yang kuat dan kemudian melahirkan karya budaya yang luhur yaitu Taj Mahal, yang dibangun oleh Syech Jehan untuk istri tercitanya, Muntaj Mahal.
Islam masuk ke India diperkirakan pada masa Khalifah Umar bin Khattab atau sekitar abad ke 7 dan 8 M. bersamaan dengan masuknya Islam ke Indonesia. Secara Historis terdapat daerah penting di India yang menjadi faktor percepatan berkembangnya Islam India, bahkan sebagian daerah tersebut menjadi pengembang amanat penyebaran Islam ke daerah Timur melalui perda-gangan dan kunjungan kenegaraan, misalnya ke Indonesia, yang secara tradisional mempunyai hubungan kultural dengan India lewat penyebaran agama dan budaya Hindu dan Budha.

;;

Template by:
Free Blog Templates