Minggu, 17 Januari 2010

TIPOLOGI FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM DAN IMPLIKASINYA DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM


Oleh :
I H S A N


BAB I
PENDAHULUAN

Satu hal yang paling penting dalam masalah pendidikan formal adalah pengaturan kurikulum. Karena kurikulumlah yang dijadikan sebagai acuan bagi berjalannya proses pendidikan. Bahkan termasuk sebagai acuan bagi evaluasi berhasil atau tidaknya proses pembelajaran yang dilakukan guru/ sekolah.
Dalam sistem pendidikan Islam, tentu kurikulum pendidikan wajib berlandaskan akidah Islam. Seluruh materi pelajaran dan metode pengajaran dalam pendidikan disusun agar tidak menyimpang dari landasan tersebut. Penyusunan kurikulum diatur sedemikian rupa, sehingga benar-benar bisa membentuk kepribadian Islam yang sempurna pada peserta didik. Mereka bukan hanya menguasai sainstek, cerdas secara intelektual saja, tetapi juga memahami hakekat diadakannya proses pendidikan itu sendiri.

BANI BUWAIHI;
DINASTI BESAR DI MASA ABBASIYAH



Oleh :
I H S A N

BAB I
PENDAHULUAN

Membicarakan Daulat Abbasiyah berarti membicarakan separuh perjalanan kemegahan peradaban dunia pada masa pertengahan, sekaligus separuh kemegahan aplikasi ajaran Islam – separuhnya yang lain diperankan oleh daulat Bani Umaiyah di Andalusia (Spanyol) dengan berbagai kemegahan peradaban baik yang ada di Cordova, Granada dan berbagai tempat lainnya di Andalusia.
Daulat Abbasiyah berdiri dengan tetesan darah yang ditumpahkan oleh Abul Abbas As Shafah yang berhasil membangum emperium Abbasiyah setelah berhasil menyingkir-kan hegemoni daulat Umaiyah. Dimulai sejak tahun 750 M dan berakhir pada tahun 1258 M bersamaan dengan datangnya tentara Mongol yang memporak pandakan peradaban dunia di kota Bagdad.

PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA
DINASTI SALJUQ (1055-1258 M)





Oleh :
I H S A N


BAB I
PENDAHULUAN

Bangsa Turki mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan kehudayaan Islam. Peran yang paling menonjol terlihat dalam politik ketika mereka masuk dalam barisan tentara profesional maupun dalam birokrasi pemerintahan yang hekerja untuk khalifah-khalifah Banu `Abbas. Kemudian, mereka sendiri membangun kekuasaan yang sekalipun independen tapi masih tetap mengaku loyal kepada khalifah Bani 'Abbas. Hal itu ditunjukkan dengan munculnya Banu Saljuq (1038-1194)

AL HALLAJ DAN PEMIKIRAN TASAWUFNYA





Oleh :
I H S A N


BAB I
PENDAHULUAN

Kebanyakan orang menggambarkan prilaku Sufi itu identik dengan kehidupan yang menyendiri, tidak mau berkumpul dengan orang banyak (masyarakat), tidak menikah bahkan untuk mendengar dan melihat kehidupan duniapun mereka tidak mau. Penggambaran seperti itu ada kalanya memiliki kebenaran tetapi yang sesungguhnya benar adalah apa yang dilakukan oleh Nabi, ketika Nabi memandang penting kehidupan dunia dan memuliakan kehidupan akhirat sebagai tujuan akhir hidup manusia. Nabi memiliki keluarga, beliau juga memeras keringat untuk memberi nafkah keluarga-Nya, minum dan makan sebagaimana manusia yang lain, memiliki rasa cinta kepada dunia dan keluarga, namun kesemuanya itu tidak mampu menghalangi Nabi untuk melakukan proses penyucian diri dan pendekatan kepada Allah sebagai Hamba yang pandai bersyukur.

;;

Template by:
Free Blog Templates