Minggu, 25 Januari 2009
PEMBAHARUAN ISLAM DI TURKI
Oleh : Drs. IHSAN
Turki dalam sejarah emperium Romawi Kuno adalah sebagian wilayah kerajaan Romawi Timur atau Bizantium, dengan pusat pemerintahan ada di Konstantinopel (selanjutnya diubah namanya menjadi Istambul). Konstantinopel pada awal perkembangan Islam merupakan salah sati sasaran pengembangan untuk wilayaha Barat, disamping kota Iskandariyah di Mesir. Kedua kota tersebut sangat penting artinya bagi perkembangan Islam di Eropa dan Afrika. Iskandariyah adalah salah satu pelabuhan terbesar zaman itu – yang menjadi perantara terjadiny adaptasi, akulturasi dan akumulasi budaya dari berbagai negara, dan dengan keadaan tersebut, Iskandariyah merupakan jalur penting bagi perkembangan Islam di Afrika.
Sedangkan Konstantinopel sebagai salah satu kebanggaan kerajaan Romawi juga mempunyai peranan yang penting bagi pengembangan emperium Romawi, termasuk di dalamnya sebagai representasi kerajaan tersebut, dan dengan menguasi kota konstantinopel berarti telah memutus mata rantai kerajaan Romawi di Timur, termasuk didalamnya alah pengembangan misi agama Kristen. Pada saat yang sama dikalangan penganut Kristen terjadi kemundurun yang disebabkan oleh konflik intern keagamaan antara penganut Kristen Ortodoks dan Kristen Protestan.
Turki sebagai subordinasi sistem kerajaan Islam yang baru berkembang padaparuh akhir kejayaan kerajaan Islam – pasca kejayaan kerajaan Islam di Bagdad dan kerajaan Islam di Spanyol, pada mulanya adalah sebuah daerah kumuh yang sering kali dikunjungi guna mendapatkan pekerja atau budak yang dipekerjakan di kota-kota besar dunia Islam pada abad pertengahan dan untuk itu tidak ditemukan sebuah literatur apapun yang menyatakan peranan Turki dalam konsteks permulaan pengembangan Syiar Islam. Hal tersebut boleh jadi disebabkan oleh gairah politik dan letak geografisnya yang jauh dari pusat peredaran Islam yaitu Madinah atau Makkah.
Label: Tarikh Islam
PROSES PEMBAHARUAN ISLAM
DI INDONESIA
OLEH : DRS. IHSAN
Membicarakan Islam di Indonesia membutuhkan kecermatan tersendiri, kecermatan peng-amatan terhadap unsur kebudayaan yang menjadi pendukung dan perluasan Islam terutama di tanah Jawa pada masa Wali Songo. Kecermatan kecenderungan pengamalan agama, yang secara tegas tidak dapat dipisahkan dari unsur asal keagamaan masyarakat Indonesia sebelumnya yaitu Hindu dan Budha. Kecenderungan terjadinya percampuran tersebut nampak sekali pada masyara-kat Jawa Tengah, dengan meletakkan unsur kebatinan dan Kejawen dalam struktur keagamaan Islam, walaupun dalam kenyataannya menimbulkan permasalahan keimanan tersendiri bagi umat Islam.
Unsur Kejawen dan kebatinan menjadi permasalahan pokok bagi umat Islam yang meng-inginkan terbebasnya ajaran Islam dari unsur negatif kebatinan, yang cenderung menjadikan system keimanan Islam menjadi sebuah praktek Takhayyul, Bid’ah dan Khurafat, dan konsep ini bagi para pembaharu Islam menjadi pokok permasalahan yang harus segera diselesaikan untuk menja-ga dinamika dan Ruh Islam.
Terlepas dari gambaran permasalahan-permasalahan tersebut, sebelum lebih jauh mengkaji situasi sosial keagamaan dan proses pembaharuan Islam Indonesia, nampaknya kita perlu me-lihat perkembangan Islam Indonesia jauh kebelakang, dalam artian melihat Islam dalam tataran dan wacana awal dari sejarah masuk dan perkembangannnya di bumi Indonesia.
Label: Tarikh Islam
DAN PENGARUH EKSPEDISI NAPOLEON
TERHADAP GAGASAN PEMBAHARUAN DI MESIR
Oleh : DRS. IHSAN
Mesir adalah sebuah negara yang mempunyai peranan sangat penting dalam per-jalanan sejarah kehidupan manusia. Mesir dengan segala perniknya memberikan nuansa tersendiri bagi kehidupan manusia. Mesir adalah sebuah negara yang didalamnya mengan dung konflik, kontroversi dan pertentangan antara kebenaran dengan kebathilan, antara kemunfikan dengan kejujuran dan antara kekuasaan dengan ketertindasan struktural.
Mesir adalah sebuah negara yang menghiasi sepertiga bahasan dan ayat Al Qur’an dan juga sebagian besar dari kata-kata hikmah yang diberikan oleh Rasulullah yang me-makai latar belakang Mesir. Dengan demikian, Mesir adalah sebuah istilah generik yang dapat dipakai untuk mengungkapkan sebuah kenyataan dan pergulatan antara kebenaran dan kecongkokan seorang manusia yang patut dijadikan sebagai peringatan kehidupan.
Mesir dan sungai nil yang merupakan salah satu sungai terpanjang di dunia telah memberikan satu bentuk kehidupan manusia sejak ribuan tahun SM. Di dalamnya telah lahir berbagai bentuk kebudayaan yang sangat menarik perhatian dunia, bahkan sampai saat ini kebudayaan klasik Mesir menjadi daya tarik wisatawan yang tentunya mem-berikan devisa yang tidak kecil. Bentuk-bentuk kebudayaan Mesir merupakan perwujud-an cita rasa sosial dan keagamaan mereka terutama sebagai wujud realisasi dan ritus agama yang mereka yakini. Bentuk Kuburan dalam format Piramid dan Spink adalah per-wujudan keagamaan mereka sekaligus sebagai simbol status sosial masyarakat Mesir, di samping itu berkembangnya pengawetan mayat (MUMMI) merupakan bentuk kebu-dayaan yang sangat tinggi.
Label: Tarikh Islam
DAN BERKEMBANGNYA GERAKAN WAHABI
Oleh : DRS. IHSAN
Jazirah Arab adalah sebuah daerah gersang dengan padang pasir yang sangat luas. Sebagian dari padang pasir tersebut terdapat sumber mata air (Wadi) yang merupakan daerah pertanian, terutama di kota Madinah. Padang pasir yang membentang luas di jazirah Arab nampaknya memberikan pengaruh khusus pada mereka terutama pada pembentukan watak dan karakter ma-syarakat Arab. Karakter mereka menjadi sangat keras, berangasan dan terkadang sangat kejam serta gemar melakukan peperangan, sesuai dengan situasi daerah yang sangat panas.
Letak geografis yang kurang menguntungkan tersebut, sekaligus minimnya sumber air menyebabkan mereka selalu berebut daerah sumber air dan terkadang berakhir dengan pepe-rangan, untuk men-dapatkan air sebagai sumber kehidupan terutama binatang ternak yang sedang digembalakan. Oleh sebab itu orang yang disegani di kalangan bangsa Arab adalah mereka yang mempunyai kekuatan fisik dan kepandaian berperang, sedangkan kualitas ilmu pengetahuan tidak terlalu penting bagi mereka pada masa lalu.
Label: Tarikh Islam
TERHADAP AJARAN ISLAM
OLEH : DRS. IHSAN
Sesungguhnya Allah akan membangkitkan
Bagi umat ini dalam tiap-tiap seratus tahun
Seorang yang akan melakukan pembaharuan
bagi agamanya (al Hadits)
Pembaharuan atau Tajdid dalam bahasa keagamaan merupakan aktifitas dan kegiatan yang sangat alami, sesuatu yang sering dan mesti terjadi dalam kehidupan manusia, sebab kehidupan manusia mempunyai permulaan dan penghabisan; Sesuatu yang telah berkembang akan mengalami perubahan, dan perubahan tersebut memerlukan upaya perbaikan untuk memperoleh kinerja dan efektifitas bagi suatu ajaran itu sendiri dalam menyahuti perkembangan jaman.
Label: Tarikh Islam
Minggu, 11 Januari 2009
Oleh : Drs. Ihsan
PENGERTIAN
Dalam proses kehidupannya, manusia mempunyai banyak keinginan dan tujuan. Keinginan yang terus menerus diwujudkan akan menyebabkan orang berkelakuan atau berkarakter dengan keinginan tersebut. Jika ia meluluskan keinginan untuk bersenang-senang, maka jadilah penggila kesenangan – untuk memenuhi keinginan dan tujuan kesenangan tersebut ia akan berusaha sedemikain rupa. Dalam ragam hidup yang demikian komplek, seorang Hedonis akan akan berjuang sekuat tenaga mengejar kenikmatan hidup sebagai the Ultimate goalnya. Demikian juga seseorang Hippis, ia akan mengejar kesenangan hidup, pesta dan afiliasi kese-nangan lainnya sebagai hal yang paling penting dalam hidupnya.
Para pemuja kehidupan dan kesenangan dunia – meletakkan kepuasan jasmani atau benda sebagai standar kenikmatan dan kesenangan. Seoangan matrialis berusaha menumpuk benda atau modal sebagai prestise dan derajat sosial – sampai-sampai benda diperlakukan sebagai Tuhan dalam hidup mereka.
Berbeda dengan asumsi-asumsi keduniaan yang dikembangkan oleh kaum hedonis, hippis dan materialis, maka dalam pandangan pemeluk agama – kehadlirannya di dunia mempunyai 2 tujuan atau tugas hidup, yaitu :
Label: Dirosah Islamiyah
PERBEDAAN PEMIKIRAN DALAM HUKUM DAN THEOLOGI ISLAM
Sebuah Kajian tentang sejarah, sebab dan
bagaimana cara mengatasinya
Oleh : Drs. Ihsan
Bagian I : Paradigma perbedaan
Dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda (Subtansi Hadits) : “Bahwa ummatku akan terpecah menjadi 70 (71-72) golongan, semuanya masuk Neraka kecuali satu yaitu golongan Ahlus Sunnah wal Jamaah”. Hadits tersebut menjadi sebuah paradigma kleniscayaan adanya perbedaan. Secara umum terdapat dua indikator besar, yaitu :
A. Indikator angka 70 (71-72) – penjelasan mengenai jumlah kelompok dalam dikalangan umat sebanyak 70 (71-72) dapat digambarkan melalui 2 pendekatan sebagai berikut :
1. Simbolitas artinya angka tersebut hanya sebuah penggambaran tentang potensi dominan adanya perpecahan (perbedaan) pemikiran dalam beberapa golongan – dalam konteks bahasa dinamakan dengan “hiperbola” artinya melebihkan sesuatu untuk menggambarkan sesuatu yang besar.
2. Kuantitas artinya angka tersebut bisa jadi menunjukkan jumlah kongkrit golongan dikalangan umat Islam. Jika pendekatan tersebut dikembangkan, maka akan mengalami kesulitan terutama standar dan universalitas pendekatan tersebut, misalnya mengenai Kapan itu terjadi, siapa mereka dan dimana itu terjadi apakah ia bersifat teritorial/ wilayah – Desa, Regional, National ataukah International).
Label: Dirosah Islamiyah