Selasa, 10 Februari 2009

Materi Iman kepada Malaikat

IMAM KEPADA MALAIKAT

لايعصون الله ماامرهم ويفعلون ما يؤمرون ( التحريم : 6)
.… (Malaikat-malaikat) yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang telah dipe-rintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (At Tahrim : 6).
A. PENGERTIAN
1. Iman kepada Malaikat adalah percaya dan yakin bahwa Allah telah menciptakan mailaikat yang diberi tugas melaksanakan perintah-perintahnya mengurus alam semesta. Ia tidak pernah durhaka kepada Allah.
2. Malaikat adalah makhlug gaib; yang asal kejadianya dari Nur (Cahaya). Mereka memiliki akal tetapi tidak mempunyai nafsu. Karena itu ia senantiasa patuh dan taat kepada perintah Allah.


B. DASAR DAN JUMLAH MALAIKAT
1. Dasar adanya malaikat
a. Orang-orang yang beriman, semuanya beriman kepada Allah dan Malaikat (al Baqoroh : 177 dan 285).
b. Malaikat - rukun iman ke dua (al baqoroh : 98 dan 177).
c. IIman itu adalah iman kepada Allah, iman kepada malaikat …...
الايمان ان تؤمن بالله وملئكته… (البخارى)

2. Jumlah malaikat – kepastian jumlah malaikat hanya Allah yang tahu(Al Mudatsir :31),
tetapi 10 nama malaikat wajib kita imani.


C. NAMA DAN TUGAS MALAIKAT
1. Jibril (Ruh al Amin/Ruuh al Quds) – pembawa wahyu kepada para Nabi (al Baqoroh : 97-98, Asyuu’ara : 193-194, Asy Syuuro : 51, An Nahl : 102, dan al Mu’min : 15).
2. Mikail – pembagi Rizki (al Baqoroh : 98 dan An Naaziaat : 5)
3. Isrofil – peniup terompet pada hari kemudian (al Naml : 87 dan An Naaziaat : 6-9),
4. Izroil – Pencabut Nyawa (al An’am : 61-62), As Sajdah : 12, Muhammad : 27 dan an Naazi’aat : 1-2)
5. Roqib – mencatat amal perbuatan baik manusia ( Qs. Qof : 18 dan Al Infithaar : 10-12)
6. Atit – mencatat amal perbuatan jelek manusia (Qs. Qof : 18 dan Al Infithaar : 10-12)
7. Mungkar – menanyai orang dalam kubur (HR. ad Dailami dari Anas bin Malik)
8. Nakir - menanyai orang dalam kubur (HR. ad Dailami dari Anas bin Malik)
يدخل منكر ونكير علي الميت في قبره فيقعدانه

9. Malik (Zabaniyah) – penjaga neraka (Az Zumar : 71-72 dan al Alaq : 18).
10. Ridwan - penjaga surga (az Zumar : 73-74 dan al Alaq : 18).




D. SIFAT-SIFAT MALAIKAT
1. Tidak pernah mendurhakai perintah Allah (at Tahrim : 6), karena itu tidak memilki dosa.
2. Selalu membaca Tasbih kepada Allah (Al Baqoroh : 30, ar Ra’du : 13, Az Zumar : 75 dan asy Syuuro : 5).
3. Tidak memiliki jenis kelamin (Bukan laki dan perempuan (ash Shaafaat : 150).
4. Diciptakan dari cahaya (Nur)
5. Tidak memiliki nafsu’ dan tidak makan atau minum
6. Memiliki pengetahuan (akal pikiran) tetapi tidak berkem-bang (al Baqoroh : 31-32).
7. Mendoakan Nabi dan orang iman yang beriman (Ali Imron : 124-125, al Anfal ; 9, al ahzab : 56, dan al Fushshilat : 30)



E. PERBEDAAN MANUSIA DAN MALAIKAT
MALAIKAT
1. Tidak pernah mendur hakai perintah Allah.
2. Tidak memilki dosa atau suci dari dosa.
3. Makhluq Ghaib
4. Dijadikan dari cahaya
5. Tidak membutuhkan makan, minum dan tidur
6. Memiliki akal fikiran yang statis
7. Tidak memiliki jenis kelamin
8. Tidak memiliki Nafsu
MANUSIA

Ada yang taat dan ada yang durhaka
Manusia tempat salah dan dosa
Makhluq syahadah
Dijadikan dari tanah liat
Membutuhkan makan, minum dan tidur
Memiliki akal fikiran yang dinamis
Manusia terdiri darri jenis laki dan wanita.
Memiliki nafsu (keinginan)



F. FUNGSI IMAN KEPADA MALAIKAT
1. Mendorong kepada orang beriman untuk meningkatkan keimanan dan keyakinan kepada kemahakuasaan Allah, karena Allah berkuasa menciptakan segala makhluq.
2. Mendorong orang muslim agar menjadi muslim yang benar-benar takwa, karena Allah dan malaikat cinta kepadanya
3. Membiasakan diri bersyukur karena rizqi yang diperoleh pada hakekatnya sudah diatur oleh Allah (malaikat mikail).
4. Bersikap hati-hati dalam bertindak, karena merasa ada yang mengawasi dan mencatat (raqib dan atit).
5. Mendorong manusia untuk tidak menunda-nunda bertaubat setelah melakukan kesalahan dan berbuat dan berucap jujur dan benar, karena ia yakin manusia akan mati (Izrail) dan akhirnya masuk neraka atau surga (malik dan Ridwan).
6. Merasa aman dan tentram serta optimis dalam menempuh kehidupan.
7. Membiasakan diri mengucapkan kalimat Thoyyibah melalui dzikir kepada Allah.




G. PRINSIP IMAN KEPADA MALAIKAT
1. Iman kepada malaikat berbeda dengan iman kepada Allah, karena
a. Iman kepada Allah harus dinyatakan dengan lisan dan dibuktikan dengan perbuat-an, sedangkan iman kepada malaikat hanya sebatas keyakinan dalam hati.
b. Allah adalah pencipta, sedangkan malaikat adalah makhluq sama seperti Jin dan manusia.
2. Perwujudan iman kepada malaikat yang salah.
a. Menyamakan kedudukan malaikat dengan Allah yang berarti mensekutukan Allah.
b. Mohon pertolongan atau berdo’a kepada malaikat (minta hujan - malaikat mikail)
c. Beribadah kepada mailakat artinya menjadikan malaikat sebagai tujuan beribadah.


H. KEDUDUKAN MALAIKAT DAN MANUSIA DISISI ALLAH
1. Manusia lebih utama dari malaikat karena :
a. Ilmu yang dimiliki oleh manusia lebih luas dibandingkan yang dimiliki malaikat (Al Baqoroh : 31-32).
b. Manusia dapat menjadikan dirinya sangat dicintai oleh Allah, karena keimanan, ketakwaan dan keihlasannya dalam beribadah – malaikat akan datang untuk menjadi penolong, penghibur dan memintakan ampun bagi mereka (al Ahzab : 43, al Mu’min : 7-9, Hamim Sajdah/Fushshilat : 30, al Ahqaf : 13 dan al Anbiya’ : 28).
c. Manusia adalah makhluq yang paling mulia (Al Isra’ : 70 dan Ath Thin :4-6).

2. Malaikat lebih utama dari manusia
a. Malaikat tidak pernah durhaka kepada Allah (at Tahrim : 6)
b. Malaikat dimulyakan oleh Allah (Al Anbiya’ : 26-28).
c. Manusia tidak beriman kepada Allah (At Thin : 4– 6).
d. Manusia tidak menggunakan mata, telinga dan hati mereka untuk meyakini keku-asaan Allah – bahkan manusia lebih hina dari binatang (al A’raaf :179).
e. Manusia menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhan – mereka lebih sesat dari binatang terrnak sekalipun (al Furqon : 44).

0 Comments:

Post a Comment



Template by:
Free Blog Templates